Catatan tumpahan ego yang mulai meleleh lewat kuping

Wednesday, May 11, 2005

Harta

Kadang-kadang terasa aneh. Kenapa kadang kita terlalu larut dengan permainan? Benda-benda di bumi dari dulu ada. Sebelum aye lahir sudah ada. Nanti setelah aye mati tetap ada. Sampai nanti hancur semua. Lalu kenapa aye terlalu ambil pusing dengan benda-benda yang lalu lalang disekitar aye. Kenapa ampe puyeng-puyeng saat benda mampir, atau menjauh dari jangkauan tangan? Toh tidak ada bedanya. Kata 'milikku' itu semu. Sebab entu semua hanya numpang lewat saja.

Yang benar-benar bikin efek adalah makanan yang kita kunyah, masuk ke pencernaan, jadi tenaga atau keluar lagi setelah diolah. Serta lembar pakaian yang saat ini menempel di badan kita. Kata nabi, itulah harta kita yang sebenarnya. Selain itu numpang lewat aja. Jadi jangan terlalu diambil hati. Itu adalah sampah yang mengganggu penglihatan hehehe...

2 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Lucunya,
teman saya sering merasa, justru makanan adalah sesuatu yang membuat kita jadi hina.

Karena, menurutnya, pada saat kita lapar kita jadi harus makan, mau gak mau. Kalo gak... ya mati.

Dan lebih lucu lagi, kebutuhan akan makanan memang membuat dunia tak kehilangan dari cerita-cerita-nya ...

Dan mungkin karena itu, makanya kita harus makan. Biar sadar kita ini sangat mungkin adalah mahluk hina.

Dam hanya Allah yang Maha Mulia...

1:58 PM

 
Blogger Ahmad Arief said...

Mungkin saya masih harus banyak belajar bersyukur.

8:35 AM

 

Post a Comment

<< Home